Konten Gaptek – Sebagai
Negara berkembang, Indonesia memiliki potensi yang begitu besar dalam prospek
investasi, banyak jenis investasi yang dapat dicoba mulai dari yang bermodal besar
dan kecil. Contohlah untuk investasi dengan modal yang besar seperti: investasi
properti, tanah, dll. Dan untuk investasi dengan modal yang kecil seperti:
reksa dana, saham, emas, dll. ke-2 nya memiliki tujuan yang sama yakni memiliki
simpanan harta dengan harapan mendapatkan keuntungan, tetapi tentu saja hasil keuntungan
yang akan diperoleh jauh berbeda antara yang modal besar dengan modal kecil. Ya
iya dong, dalam bisnis itu seperti kita
memancing: siapa yang punya umpan lebih besar maka dia yang bisa dapat ikan
lebih banyak.
Berbondong-bondong
masyarakat berlomba dalam menanam investasi sebagai bekal di masa yang akan
datang, sebab investasi ini hampir mirip layaknya seperti kita menabung, yang
mana dengan menabung kita memiliki simpanan untuk digunakan ketika sedang
diperlukan atau dalam keadaan darurat, nah
sedangkan investasi kita juga punya simpanan namun simpanannya itu untuk jangka
panjang dan tak mudah digunakan sebab proses nya lebih sulit dimana pertama
kita beli aset kemudian dari aset tersebut harus dikelola dengan peluang ia
bisa bertambah ataupun berkurang tergantung bagaimana cara kita mengelolanya.
Eitt tapi jangan salah,
Investasi pun bisa dijadikan sumber penghasilan yang besar. Salah satu dari
jenis investasi yang memiliki potensi keuntungan besar ialah dengan investasi
properti, peluang keuntungan pada investasi tersebut sangat tinggi, tau kan
pengacara ternama yakni Hotman Paris? Kekayaannya itu berlimpah dari salah satu
bisnis yang ia geluti yakni investasi properti. Tak heran banyak masyarakat
yang ingin ikutan menggeluti dalam ranah investasi tersebut. Investasi juga dapat
dijadikan batu loncatan demi menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Namun faktanya
Kebanyakan dari pelaku investasi yang ada di Indonesia ialah dari kalangan
orang tua saja, masih sedikit millenials atau anak muda yang mencoba investasi
karena mereka belum mengetahui apa saja manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan.
Padahal
millenials pun juga harus memiliki aset jangka panjang semacam investasi, oleh
karena itu harus dibiasakan bagi para millenials, sejak di usia meranjak dewasa
telah bisa belajar dan mencoba menanam investasi, paling tidak mengerti dan
tidak buta terkait investasi. Apalagi kemajuan teknologi dan digitalisasi pun
telah sangat berkembang pesat di era digital saat ini, sehingga sekarang
masyarakat dapat dengan mudahnya menanam investasi. Bahkan sekarang sudah
tersedia media platform berbasis aplikasi yang dapat dipergunakan masyarakat
untuk membangun bisnis, mengembangkan usaha, dan tak ketinggalan juga dengan
belajar menanam investasi.
TalkShow di Kafe BCA
Aku turut hadir di Talkshow Kafe BCA |
Berbicara
masalah investasi aku baru saja menghadiri sebuah acara yang di dalamnya
membahas terkait ‘investasi’. Yapz saat
itu pada hari Kamis (26/09/2019) telah digelar
acara talkshow di Breakout Kafe BCA -
Menara BCA yang mana acara ini bertujuan untuk menginformasikan kepada
masyarakat luas bahwa akan ada event akbar yang di dalamnya membahas masalah
seputar investasi.
Saat
itu sebelum acara dimulai, kami segenap yang hadir terdiri dari media, blogger,
mahasiswa, dan pelaku bisnis disambut dengan hiburan musik sembari menyantap
cemilan yang tersedia, lalu barulah acara dimulai yang dimoderatori oleh Pak
Mario Jasut. Saat acara talkshow tersebut
juga dihadiri oleh narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, mereka
diantaranya:
- Cyrilus Harinowo selaku Komisaris Independen BCA
- Fithra Faisal selaku Akademisi Universitas Indonesia
- Dinar Amanda selaku CO-Founder Rovoller Reaction
- Alrianto Djunaidi selaku Senior Vice President Learning and Development BCA
- Adrianus Wagimin selaku Senior Vice President Wealth Management BCA.
Pak Alrianto (Yang Baju Biru) Menyampaikan Tentang Investasi (Dok. pribadi) |
Dalam
sambutannya Bapak Alrianto mengatakan ‘usaha rintisan dan segmen investasi baru
saat ini mulai bermunculan semenjak tren dan gaya hidup masyarakat bertumbuh
dengan pesat seiring dengan majunya teknologi pintar. Pemasaran dan
penggalangan dana yang makin mudah melalui teknologi pintar mendorong
bertumbuhnya usaha rintisan dan segmen investasi dengan lebih spesifik, yang
mana sebelumnya ini dianggap hal yang tidak menarik dan kalah saing.’
Sementara
itu Pak Fithra menyampaikan bahwa kalo masyarakat kita mempunyai kekuatan yang
lebih untuk meningkatkan perekonomian Negara Indonesia, tetapi yang menjadi
masalahnya ialah kurangnya literasi keuangan terhadap masyarakat yang selalu
membuat perekonomian merosot dan tertinggal. Oleh karenanya peranan literasi
keuangan disini betapa amat pentingnya untuk bekal bangsa Indonesia menuju
perekonomian yang lebih baik dan hidup lebih sejahtera dalam hal keuangan.
Pak Fithra selaku Akademisi UI (Dok. Pribadi) |
Kalo kita tidak paham literasi keuangan, maka kita akan menjadi tua sebelum kaya. Ucap pak Fithra.
Sejalan
dengan literasi keuangan, pasti masih terikat dengan yang namanya bisnis. Nah dalam
hal ini ada Mba Dinar Amanda yang menggeluti bisnis rintisan dalam bidang produk
kosmetik. Ia memanfaatkan teknologi digital seperti sosial media untuk
mengembangkan usaha rintisannya mulai dari nol hingga sekarang sudah menjadi
hype dan bahkan mampu bersaing dengan produk luar.
Mba Dinar Amanda Menyampaikan Tentang Bisnis (Dok. pribadi) |
Masyarakat
Indonesia masih banyak yang lebih suka menggunakan produk import, padahal
sebenarnya produk lokal Indonesia banyak yang mampu menyaingi dengan produk
sejenis dari luar negeri. Misalnya saja wardah, brand perawatan wajah tersebut
menjadi pesaing keras dengan brand Internasional. Nah Mba Dinar ingin menciptakan produk miliknya dikenal oleh
masyarakat Indonesia agar masyarakat lebih mencintai produk lokal. Seharusnya anak-anak
muda Indonesia bisa mencontoh perilaku kreatif dan inovatif dari Mba Dinar. Mulai
dari kecil sudah bisa berbisnis, pasti literasi keuangan bisa membaik.
Foto Bersama Para Narasumber kiri ke kanan: Mario Jasut, Alrianto, Cyrillus, Dinar, Fithra, dan Adrianus (Dok. Pribadi) |
Indonesia Knowledge Forum
(IKF) VIII 2019
Indonesia Knowledge Forum VIII 2019 |
Menjawab
masalah perihal ekonomi Indonesia, literasi keuangan, keawaman masyarakat
khususnya anak muda terhadap investasi, dan mengembangkan bisnis usaha rintisan,
maka Bank BCA membuat event kece besar-besaran. Yapz Event akbar yang aku maksud ialah Indonesia Knowledge Forum (IKF) VIII 2019, event ini dilaksanakan
tahunan dan untuk tahun ini temanya yaitu “Capital
Culture – Nurturing Mindset fot The Next Era of Capital Culture”. IKF VIII
ini hasil dari implementasi pemerintah guna menjembatani kebutuhan individu
dalam berinvestasi di era industri 4.0.
Di
dalam event tersebut masyarakat yang hadir dapat belajar langsung seputar dunia
investasi dan bagaimana cara untuk mengelola investasi, serta mengembangkan
usaha rintisan yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. IKF ini
adalah event persembahan dari Bank BCA sebagai bentuk wujud kepeduliannya terhadap
Negeri Indonesia, karena BCA juga menyadari betapa pentingnya menumbuhkan
semangat berinvestasi di kalangan masyarakat Indonesia demi Indonesia yang
lebih baik dalam segi literasi keuangan dan perekenomiannya.
Pak Cyrillus yang Tengah (Dok. pribadi) |
Salah satu cara untuk meningkatkan literasi keuangan dan mempercepat implementasinya di masyarakat Indonesia adalah melalui inovasi baik digital maupun non digital. Setiap tahun, IKF didorong untuk memberikan inspirasi agar setiap partisipan yang hadir dalam event IKF dapat memiliki ide, inovasi, inisiatif, dan kreativitas untuk memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini untuk menjadi entrepreneur. Tutur Pak Cyrillus Harinowo dalam talkshow di Kafe BCA.
Melalui
event Indonesia Knowledge Forum yang ke-8 ini, Bank BCA ingin memberikan
inspirasi kepada semua masyarakat bahwa berinvestasi dan membangun usaha
rintisan saat ini sudah begitu mudahnya, berkat tren digitalisasi dan penetrasi
internet yang tengah menjamur di masyarakat. Nah IKF yang ke-8 ini akan
diselenggarakan pada tanggal 8-9 Oktober
2019 bertempat di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Dalam event IKF VIII
juga akan di hadiri oleh tokoh-tokoh yang luar biasa berkompeten dalam
bidangnya untuk turut meramaikan event investasi akbar ini.
Diantara
tokoh yang akan hadir tersebut seperti: Ibu Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan
Republik Indonesia sebagai keynote
speaker, Bapak Bambang Brodjonegoro selaku Kepala Bappenas. Bukan hanya itu
saja, sebanyak 32 pembicara yang berkompeten dalang masing-masing bidangnya
akan turut andil dalam event akbar IKF VIII untuk membagikan ilmu, pengalaman, dan
inspirasi, diantaranya bakalan ada: Raditya Dika (Artis sekaligus Writerpreneur),
Alamanda Shantika (Pendiri sekaligus Presiden Direktur Binar Academy), Pakar
Penyembuhan Holistik, Reza Gunawan (True Nature Holistic Healing), Dinar Amanda
(CO-Founder Rollover Reaction Cosmetic), Al-Fatih Timur (CEO & CO-Founder
kitabisa.com), Leonard Theosabrata (Founder Indoestri), Inez Kristanti
(Psikolog), dan masih banyak lagi pembicara berkompeten yang siap memeriahkan
event akbar IKF VIII 2019.
Gimana?
Banyak banget kan pembicaranya, dijamin bakalan kenyang deh melahap ilmu dari
mereka, siapa tau setelah hadir di IKF VIII 2019 Kamu bisa termotivasi dan
punya ide membuat bisnis rintisan atau tergerak untuk berinvestasi. Jadi buat
Kamu yang sudah tidak sabar untuk menghadiri event IKF VIII, silahkan kosongkan
jadwal Kamu khusus 2 hari di tanggal 8-9 oktober.
Tiket Pendaftaran IKF VIII 2019 (Dok. pribadi) |
Oh
iya jangan lupa, sebelum datang kesana pastikan Kamu sudah melakukan
pendaftaran terlebih dahulu. Nah untuk melakukan pendaftarannya bisa melalui
website www.ikf.co.id. Jika ada pertanyaan
dan terkait informasi lebih lanjut, Kamu bisa menghubungi kontak BCA di nomor berikut
(021-2556-3000/35611/35612/35607 Learning Service) atau melalui email BCA learningservice@bca.co.id.
Yuk kita melek investasi, daftar sekarang
jangan sampai ketinggalan event akbar Indonesia Know Ledge VIII 2019 yang kece
ini.
Kalo kita enggak paham sama literasi keuangan, maka kita akan menjadi tua sebelum kaya. Yah ampun.. ini ngena banget. Aku uda mau tua neh tapi belum kaya.. harus ikutan investasi properti kah? 😊
ReplyDeleteMantaapp benar, acaranya begitu inspiratif dengan narasumber yang sangat kompeten jadi membuka mata hati aku untuk mulai berinvestasi dari sekarang🖒
ReplyDeleteHarusnya aku ikut huhuhuhu... biar makin giat investasi dengan cara ga ngaco :(
ReplyDeleteBagus juga nih event. BCA emang selalu ngerti kebutuhan pasa masyarakat indonesia. Kudu pinter investasi di era industri 4.0 macam skrg. Kompetisi hidup semakin membabi buta, kalo nggak punya investasi agaknya bakal mawut uripe, hehe. Pengen banget datang ke IKF, secara ku juga pelanggan setia BCA, tapi apa daya, jauh syekali ditempuh untuk saat ini. Nice sharing :")
ReplyDeletepenting banget sih emang investasi sekarang ini, apalagi anak-anak millenial nih. Gaya hidupnya hedon nanti tua melarat, jangan sampai gitu. Mesti investasi
ReplyDeleteNanti coba disempatkan datang ke sana kalau lagi tidak berhalangan
ReplyDeleteInvestasi salah satu cara paling pas, untuk menjamin masa masan kita sebagai anak muda.
ReplyDeleteInvestasi macam mana bang akmal, yang bisa bikin kita kaya? Secara bertebaran investasi macam bodong gitu. Yang bikin keuangan kita hilang dlm sekajap. Txs infonya tentang literasi investasi
ReplyDelete