Image Source: mobil.co.id |
Konten Gaptek - Minyak
pelumas mesin atau yang terkenal dengan nama oli mesin memiliki banyak macam dan ragam. Pelumas mesin yang
sesuai kebutuhan kendaraan dapat menambah atau mengawetkan usia pakai mesin. Nah, apa saja yang harus diperhatikan
ketika memilih oli mesin? Yuk, simak
ulasan berikut ini.
Sebelum
itu, tahukah Kamu fungsi oli mesin?
Selain menjadi bahan pelumas, oli mesin juga berfungsi sebagai pendingin dan
penyekat. Oli memiliki kandungan lapisan-lapisan halus yang berperan untuk
mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal
mungkin, dan mencegah goresan atau keausan.
Berikut 3 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Oli
1. Pilihlah Jenis Kekentalan Oli Sesuai dengan Kondisi Medan Menyetir
Untuk
mengetahui tingkat kekentalan oli, Kamu bisa memperhatikan notasi yang tertera
di kaleng kemasan seperti misalnya 5W-30 atau 0W-20. Angka yang tertera sebelum
huruf W tersebut menunjukkan tingkat kekentalan oli dan temperatur. Semakin
rendah angka yang ada di samping W, menunjukkan bahwa oli tersebut dapat
bekerja optimal meski berada di daerah bersuhu rendah. Dengan demikian, mesin
mampu bekerja lebih efisien dan hemat bahan bakar.
Namun, saat Kamu
berkendara di negara yang memiliki empat musim, pilihlah produk dengan
spesifikasi oli yang lebih luas seperti 0W-40 yang dapat digunakan pada musim
dingin dan musim panas. Di samping itu, gantilah oli secara berkala sesuai
dengan jarak tempuh dan kondisi mesin supaya performanya terjaga lebih baik.
Jadi, yang terbaik adalah memilih oli yang sesuai dengan kriteria mesin
kendaraan yang Kamu miliki.
2. Perhatikan Kode Standar di Kemasannya, Untuk Menentukan Kualitas
Setiap
minyak pelumas mesin memiliki peringkat menurut standar tertentu. Namun, jika
Kamu tidak memiliki preferensi khusus, menggunakan oli rekomendasi dari
produsen kendaraan sudahlah cukup.
Menurut
standar API yang dikeluarkan oleh American
Petroleum Institute, ada berbagai jenis oli yang dikategorikan menurut level
performanya. Nah, untuk mesin berbahan bakar bensin, kategori yang digunakan
diawali dengan kode S, dimulai dari SA, SB, SC hingga yang terkini adalah SN.
Selain itu, untuk kendaraan bermesin diesel, CF-4 adalah grade tertinggi.
Apabila Kamu menginginkan oli ramah lingkungan dan lebih hemat bahan bakar, di
samping API, Kamu juga bisa menggunakan oli standar ILSAC. Terlebih, ILSAC GF-5
adalah kualitas tertinggi saat ini.
Mengenai
standar selain API dan ILSAC, terdapat juga JASO atau Japanese Automotive Standards Organization yang mengkategorikan oli kendaraan diesel dengan kode
DL-1 bagi kendaraan penumpang dan kode DH-1/2 bagi kendaraan yang lebih berat
seperti bus atau truk.
3. Periksa Tanggal Kedaluwarsa dan Pilih Ukuran Oli Berdasarkan Kebutuhan
Karena
minyak pelumas mesin mudah teroksidasi dan menyusut saat kemasannya dibuka, oleh
karena itu penyimpanannya harus dalam keadaan tertutup rapat. Nah, di samping
itu, Kamu juga bisa membeli ukuran yang sesuai kebutuhan saja. Terdapat ukuran
yang cukup untuk sekali pakai seperti kemasan ukuran 4 L dan terdapat juga
kemasan besar sampai 20 L yang dapat digunakan untuk beberapa kali pergantian
oli. Yang perlu Kamu ingat adalah sisa oli yang tidak terpakai dapat terbuang
sia-sia, terlebih jika penyimpanannya kurang baik.
Ketika
ingin membeli oli berukuran besar, Kamu sangat perlu mempertimbangkan tanggal
kedaluwarsa. Apabila tanggal kedaluwarsa masih panjang, Kamu boleh membeli oli
berukuran besar. Akan tetapi, jika tidak ada tanggal kedaluwarsa yang tertera di
kemasan produk, sebaiknya Kamu membeli ukuran yang kira-kira bisa habis dalam
waktu dua tahun.
Nah,
Kamu dapat membeli oli di situs mobil.co.id dengan jenis dan varian oli mesin
yang beragam dan berkualitas.