Tidak Mudik Tidak Piknik (Dok. Pribadi) |
Konten Gaptek - Waktu terus berjalan, jam dinding tak berhenti berputar sampai tak terasa kalau kita sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan,
dimana kaum muslim diwajibkan untuk berpuasa satu bulan penuh. Dan selepas
berpuasa, lalu terbitlah hari raya lebaran idul fitri. Salah satu kegiatan yang
masih menjadi tradisi masyarakat Indonesia menjelang lebaran dan bulan puasa
adalah Mudik alias Pulang Kampung.
Mudik masih menjadi
kegiatan rutinitas tahunan yang selalu dilakukan oleh masyarakat khususnya bagi
yang tinggal di Jabodetabek. Setelah berjibaku dengan segudang aktivitas
pekerjaan di kota perantauan, tentunya masing-masing dari kita akan rindu
kampung halaman. Rindu berkumpul hangat bersama keluarga, saling bertatap muka
dan bersilaturahmi. Yapz memang itu hal yang wajar, akupun tak bisa membohongi
diriku kalau aku pun juga rindu keluarga di kampung halaman.
2020
Aku Tidak Mudik dan Tidak Piknik
Tidak Mudik Tidak Piknik (Dok. Pribadi) |
Namun sepertinya untuk
tahun 2020 ini aku tidak akan mudik dulu, apalagi di tengah wabah pandemi Covid-19
yang sedang melanda dunia dan Negara kita Indonesia ini. Seperti yang kita
tahu, Covid-19 bisa terjadi dimana saja, dan menimpa siapa saja. Aku tidak
ingin kepulanganku ke kampung malah membuat susah keluargaku disana, aku tidak
ingin keluargaku di kampung bisa sakit dan terjangkit virus corona juga, maka dari itu
pilihanku adalah tidak mudik untuk lebaran tahun ini. Memang sih saat
ini aku terlihat sehat-sehat saja. Itu semua dikarenakan sistem imunitas pada
tubuh manusia yang berusia muda masih kuat dan mampu menahan serangan virus.
Tapi bagaimana halnya
dengan orang tuaku dan keluargaku di kampung, yang mana mereka sudah ada yang lansia dan berusia
jauh lebih tua dariku. Tentunya imun tubuhnya tidak akan sekuat dengan yang
masih muda bukan? Belum lagi jika sudah ada penyakit kronis bawaan seperti
kanker, diabetes, jantung, asma, dll. Nah, oleh karenanya mereka yang
berusia lanjut beresiko lebih rentan tertular virus corona. Pastinya aku gak
mau dong kalau mereka sakit. Terlebih fasilitas kesehatan di kampung
tidak selengkap dan memadai dengan yang ada di perkotaan. Rumah sakit saja
masih jarang, kasian sekali kan kalau aku harus merepotkan mereka disana.
Tidak Mudik Tidak Piknik |
Menurut WHO angka kematian
paling banyak terjadi pada penderita Covid-19 yaitu yang berusia 80 tahun ke
atas dengan persentase mencapai lebih dari 22%.
Tidak Mudik Tidak Piknik (Dok. Pribadi) |
Bapak… Ibu….. Aku tahu
kalian kangen denganku, akupun demikian sangat kangen dengan kalian. Rasa kangenku
pada kalian begitu besar, tapi rasa sayangku pada kalian jauh lebih besar.
Makanya aku #TidakMudik dulu tahun ini, saat ini bentuk rasa sayangku
pada kalian cuma ini, aku ingin kalian tetap sehat disana. Aku janji selepas
wabah Covid-19 berakhir, kita akan berjumpa dan bersilaturahmi. Tahun ini,
keselamatan jauh lebih penting untuk kita bersama.
Tidak Mudik Tidak Piknik (Dok.Pribadi) |
Pasti banyak juga dong
dari Kamu yang sudah jauh-jauh hari merencanakan mudik tahun ini kan? Namun semua
itu harus batal gara-gara pandemi Covid-19, tidak masalah, Kamu tak perlu
kecewa, sebab Kamu tak sendirian merasakan hal itu, banyak juga orang yang
gagal pulang kampung / tidak mudik. Karena saat ini memang sebaiknya pilihan
yang tepat yaa tidak mudik.
Tidak Mudik Tidak Piknik (Dok. Pribadi) |
Sedih memang karna tak
bisa mudik, tapi lebih sedih lagi kalau kita harus memberikan buah tangan
berupa penyakit kepada keluarga di kampung apabila kita tetap nekat mudik. Tapi
tenang aja kok, walaupun kita tidak mudik, kita masih bisa
bersilaturahmi dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Tanpa bertatap muka dan
bertemu fisik, Kita bisa silaturahmi menggunakan video call, telepon,
atau pesan dan sebagainya untuk berkomunikasi dengan keluarga di kampung. Jadi
tetap asik kan walaupun tidak mudik.
“Memutus mata rantai corona, tidak membuat kita putus silaturahmi”
Tidak Mudik Tidak Piknik (Dok. Pribadi) |
Biar mereka jauh di mata
kita, tapi asal mereka dekat di hati itu pun sudah cukup untuk saat ini. Tidak
mudik untuk tahun ini merupakan keputusan yang tepat, sebab kesehatan keluarga merupakan
prioritas utama. Kita harus tetap di rumah aja, dan jangan berkeliaran kesana
kemari kalau tidak ada urusan yang penting. Tunda dulu pikniknya, tunda
jalan-jalannya demi keselamatan bersama. Aku pun sudah beberapa minggu ini #TidakPiknik
atau jalan-jalan dan tetap di rumah aja. Ada sisi positifnya juga, aku jadi
lebih hemat pengeluaran karena tidak piknik. Uangnya bisa aku gunakan untuk hal
keperluan lain deh.
OHH IYAA! Tau
gak sih kalau kita tetap #DirumahAja kita punya andil yang besar loh
dalam keselamatan dunia. Menurut riset dari para peneliti, bahwa diam di
rumah bisa menyelamatkan jutaan nyawa. Kenapa bisa begitu? Karena kalau kita
tetap di rumah, berarti kita telah menerapkan physical distancing dan
itulah cara yang bisa dilakukan saat ini untuk memutus mata rantai virus
corona. Harusnya kita bangga dong, cukup dengan di rumah aja, kita sudah
jadi super hero dalam menyelamatkan dunia.
Tidak Mudik Tidak Piknik |
Kita tahu sendiri kan, apa
jadinya kalau kita masih ngeyel dengan nekat tetap mudik. Maka kita beresiko
tertular atau menularkan virus Covid-19 jauh lebih besar, karena saat mudik
akan terjadi lonjakan manusia secara masif yang berasal dari berbagai daerah,
jumlah pemudik dari Jakarta saja pada tahun 2019 mencapai 7,8 juta orang. Banyak
banget kan, tentunya ini berbahaya, Apalagi kalau yang kotanya sudah masuk zona
merah dalam kasus Covid-19, kita mana bisa mengetahui kalau mereka bisa jadi
sudah tertular virus tanpa menimbulkan gejala apapun, sekali pun sakit
gejalanya juga sangat ringan. Itulah mereka yang disebut dengan carrier corona.
Tidak Mudik Tidak Piknik |
Menurut WHO sendiri, 8
dari 10 orang yang positif Covid-19 tidak merasakan gejala apapun lohh. Nah Khususnya
bagi teruntuk pemudik yang menggunakan alat transportasi umum seperti bus,
kereta, pesawat, kapal laut, dll. Dimana mereka harus bertemu dan
berdesak-desakan dengan penumpang lain. disitulah potensi terpapar virus corona
sangatlah besar.
Tidak Mudik Tidak Piknik (Dok. Pribadi) |
Kalau sudah begitu nanti,
pasien Covid-19 bukannya berkurang malah justru bertambah, kan kasian tenaga
medis seperti dokter yang berada di garda terdepan dalam penanganan kasus Covid-19.
Kita sudah seharusnya sadar dan peduli akan hal ini, kita harus bantu tenaga
kesehatan biar dokter bekerja menangani pasien, nah kita tetap di rumah
aja untuk memutus mata rantai Covid-19.
“Pantang pulang, sebelum corona ilang. Sayangi keluarga, selamatkan kampung halaman”.
Nah
sekarang yuk jadilah bagian penyelamat dunia dengan mencegah penyebaran
Covid-19, sabar dulu, kita tahan dulu mudiknya. Tidak apa-apa sekarang kita
tidak mudik dan tidak bisa bertemu keluarga di kampung, masih banyak kesempatan
lain waktu untuk kita bertemu. Upaya yang harus kita lakukan saat ini sebaiknya
tetap di rumah aja dengan tidak mudik dan tidak piknik agar mata rantai virus
corona bisa terputus, dan terus berdoa agar permasalahan virus corona yang
melanda dunia ini cepat selesai. Aamiin.
Salam dari aku,
teruntuk keluargaku di kampung. Aku tidak mudik bukan karena aku tidak mau,
tapi karena aku sayang kalian!
Tidak Mudik Tidak Piknik (Dok. Pribadi) |
Oke sekian dulu deh, ulasan kali ini. SEOmoga dapat
bermanfaat.