Buku Bahagia Bersama |
Konten Gaptek – Berbagi, Memberi, Menyantuni. 3 kata yang penuh arti ini aku dapatkan setelah membaca buku yang berjudul Bahagia Bersama. Entah kenapa aku sangat tertarik dengan buku tersebut, sejak awal aku membacanya, buku ini seperti punya ciri khas serta daya tarik sendiri bagiku. Berbagai untaian kata demi kata yang terlansir pada buku Bahagia Bersama membuat siapapun yang membacanya pasti akan merasakan haru, dan tersentuh hatinya. Itupun yang aku alami selepas membaca, sesaat air mata tak mampu lagi menahan untuk tidak menetes.
Sebelumnya aku ingin
memberitahu bahwa buku Bahagia Bersama ini merupakan karya tulisan dari Kang
Maman dan Mas Mice sebagai pembuat ilustrasi kartunis-nya. Tentu saja tidak
asing lagi bukan apabila mendengar sosok Kang Maman, memang beliau adalah
seorang penulis buku yang luar biasa, bahkan sudah banyak karya beliau yang
menjadi buku.
Kalau boleh jujur aku ini
orangnya lumayan jarang membaca buku, namun begitu aku dapati dan buka isi dari
Buku Bahagia Bersama ini rasanya sungguh berbeda. Sosok Kang Maman sungguh luar
biasa mengemas kalimat menjadi sangat nikmat untuk dibaca, bahasa yang ada pada
buku ini begitu santai dan asik sehingga pesan yang ada pada buku Bahagia
Bersama, dapat dengan mudah diterima.
Terlebih buku Bahagia
Bersama di dalamnya banyak sekali mengisahkan kisah-kisah inspiratif yang
mengangkat secara dalam tentang keistimewaan Berbagi, Memberi, Menyantuni. Menariknya
lagi kisah tersebut semuanya diambil dari kehidupan nyata, jadi akan lebih
berasa bagi pembacanya. Aku sendiri yang membaca buku ini sangat terharu dengan
kisah dan kebaikan tiap sosok yang diceritakan dalam buku Bahagia Bersama.
Mungkin sebagian orang
menyangka kalau melihat buku ini hanya dari sampulnya saja pasti akan
beranggapan bahwa buku ini isinya cuma menceritakan Biografi dari perusahaan
JNE, padahal lebih dari itu buku ini justru mengajarkan kepada para pembacanya
untuk saling berbagi, memberi, dan menyantuni. Itulah nilai-nilai utama yang
diangkat pada buku Bahagia Bersama.
Pada halaman awal buku yang aku baca saja sudah ada pesan yang sangat luar biasa, dikatakan nilai dan kebaikan itu sangat penting pada perusahaan, dan ini yang masih jarang sekali dimiliki. JNE sebagai perusahaan yang tak henti-hentinya menebarkan Connecting Happiness, bekerja sama dengan siapapun untuk tetap mengedepankan nilai dan kebaikan dengan cara berbagi, memberi, dan menyantuni kepada orang lain.
Beberapa Pesan Yang Aku Dapatkan Dari Buku Bahagia Bersama
Buku Bahagia Bersama |
Buku Bahagia Bersama yang aku baca ini memberikan pesan yang amat dalam tentang betapa indahnya hidup ini jikalau kita mau berbagi. Dengan cara berbagi ini lah yang dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain, melihat senyum tulus dari orang yang kita beri dan santuni tentu saja akan memunculkan energi positif pada diri ini. Karna sejatinya kebahagiaan bukan dirasakan sendiri, tetapi manakala orang lain ikut merasa bahagia atas perbuatan kita.
Sepertinya jika membahas
tentang berbagi rasanya tidak akan ada habisnya, banyak sekali kisah
orang-orang hebat yang kita lihat sekarang itu dahulu awal mulanya karena
kebaikan mereka yang terus berbagi, memberi, dan menyantuni siapapun. Seperti yang
dilakukan oleh JNE, sejak hanya memiliki 8 karyawan JNE selalu mengutamakan
para pekerja untuk menjunjung tinggi nilai berbagi, banyak sudah para anak
yatim dan kaum dhuafa yang merasakan bantuan atas kebaikan JNE hingga menjadi
perusahaan besar yang memiliki banyak karyawan seperti yang kita lihat sekarang
ini.
Aku pun yang membaca buku
Bahagia Bersama ini langsung merasa tertampar dan berpikir sudah seberapa
sering diri ini berbagi. Apakah layak diri ini disebut orang baik, jikalau
hanya mementingkan diri sendiri, alias
yang penting aku bahagia, orang lain sengsara ya bodoamat. Rasanya sangat
tidak adil, apalah arti bahagia jika orang di sekeliling masih banyak yang
menderita. Kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaan kita, orang lain merasa
bahagia, maka kita pun turut merasakan bahagia, begitupun sebaliknya.
1. Teruslah Berbagi, Maka Nikmat Akan Bertambah
Buku Bahagia Bersama |
Pesan pertama yang aku dapati setelah membaca buku Bahagia Bersama ini adalah berbagi tidak mengurangi. Siapa yang percaya dengan kalimat tersebut? apabila dipikir dengan kacamata duniawi berbagi memang mengurangi apa yang kita miliki, misal kita punya 2 lalu dibagi 1 maka tinggal 1 kan. Tapi sebenarnya yang terjadi adalah berbagi justru malah menambah apa yang sudah kita miliki.
Misal kita mempunyai
barang A, lalu kita berbagi kepada orang lain, dan tanpa diduga orang yang kita
berikan barang A, membalas kebaikan kita dengan memberi barang B. Maka yang
kita miliki sekarang jadi 2 jenis barang bukan, barang A dan B. itu baru dari
kacamata duniawi, belum lagi kalau kita mau berfikir luas dari kacamata
akhirat. Seperti yang Allah telah janjikan, semakin kita berbagi, maka semakin
besar balasan yang Allah SWT akan berikan pada kita. Bahkan bisa berlipat-lipat
ganda gantinya.
Apabila masih tidak
percaya, silahkan kita bisa cari dari sejarah peradaban manusia, apakah ada
manusia yang jatuh miskin gara-gara sering berbagi atau memberi? Sampai sekarang
tidak ada yang dapat membuktikannya bukan. Malah kalau kita melihat kilas balik
sejarah, justru orang terkaya yakni Qorun dengan bergelimangan hartanya dan
ketamakannya yang tidak mau berbagi dengan cara memberi dan menyantuni orang
lain, maka akhirnya ia pun meninggal tenggelam bersama hartanya. Ini menandakan
bahwa apa yang kita miliki hanyalah sebuah titipan, kita dipercayai oleh Allah
SWT untuk dititipkan rezeki lebih yang gunanya untuk sebagai perantara membagikan
kepada orang lain yang membutuhkan.
Menurut penelitian
Stephanie Post, yang dimuat dalam buku Why
Good Things Happen To Good People, yang menyimpulkan bahwa “Berbagi Kepada sesama dapat meningkatkan
kesehatan penderita penyakit kronis”. Otak akan merasakan energi positif
selepas memberi, pun masih banyak penelitian lain yang mengatakan adanya
korelasi antara sikap dermawan dan kesehatan.
Berbagi adalah hal yang indah dan membahagiakan. –Marna Ngadimin
Jadi dengan cara kita berbagi, memberi, dan menyantuni ini dapat menimbulkan energi positif sehingga muncullah rasa bahagia karena bisa melihat orang lain bahagia. Seperti kebahagiaan itu nyambung satu sama lain saling terkoneksi, tepat seperti ajaran agama islam kalau muslim dengan muslim lainnya itu bersaudara apabila yang lain merasakan sakit, maka yang lain pun akan ikut sakit, begitu juga sebaliknya apabila yang lain bahagia, maka kita pun turut bahagia. Inilah tujuan kita berbagi.
2. Berbagi Tidak Harus Menunggu Kaya
Buku Bahagia Bersama |
Pesan mendalam yang aku dapatkan dari Buku Bahagia Bersama berikutnya adalah bahwa berbagi dengan cara memberi atau menyantuni tidak harus menunggu kita kaya. Inilah yang dilakukan dermawan cilik, sih penjual gorengan yang diceritakan pada salah satu bab di buku Bahagia Bersama ini. Bayangkan saja bocah kecil yang baru menginjak usia 7 tahun bersama adiknya yang berusia 5 tahun saja sudah mengerti makna berbagi kepada sesama.
Berbekal gorengan yang ia
miliki, kedua anak kecil itu membagikan gorengan miliknya kepada lelaki tua
yang sedang duduk di emperan pasar. Atas kebaikan 2 anak itu, banyak perhatian
dari netizen di internet yang akhirnya membalas kebaikan bocah tersebut dengan
penggalangan dana. Pada akhirnya donasi yang terkumpul lebih dari 60 juta
rupiah, waw! Sangat menakjubkan sekali bukan. Berbekal gorengan yang seharga
seribu dua ribu bisa berlipat ganda menjadi jutaan. Inilah bukti nyata yang
dibilang agama, berbagi tidak akan mengurangi.
sosok-sosok yang tak menunggu kaya harta untuk berguna. Merekalah guru kehidupan yang paham betul bahwa setiap orang pada dasarnya kaya-raya, dan kuncinya adalah: ikhlas berbagi, memberi, dan menyantuni.
Bagaimana, tertampar sekali kan rasanya? Mereka dengan segala keterbatasannya, masih sempat untuk berbagi kepada orang lain. Tapi, kita dengan segala kecukupan yang kita miliki, sudahkah menjadi seperti 2 anak tadi? Silahkan direnungkan sendiri. Biarkan ini menjadi pengingat kepada kita, sudah sejauh mana kebaikan berbagi, memberi, dan menyantuni yang kita lakukan.
3. Berbagi Tidak Harus Diketahui Orang Lain
Buku Bahagia Bersama |
Pesan berikutnya ini yang cukup bikin aku tertarik setelah membaca buku Bahagia Bersama, bahwa kebaikan apapun termasuk berbagi, memberi, dan menyantuni tidak harus dilihat ataupun diketahui orang lain. Ini juga yang dilakukan oleh Mas Komeng kepada Kang Maman yang mana ia selalu memberikan kiriman paket, tanpa sepengetahuan Kang Maman.
Memang kebanyakan manusia pada
umumnya ingin kalau dirinya berbagi harus dilihat atau diketahui oleh orang
lain, hal ini supaya orang merasakan respect dan hormat kepadanya. Padahal apabila
seperti itu, malah jatuhnya niat kita berbagi seperti tidak ikhlas dan murni
tulus untuk membantu orang lain, tetapi hanya ingin mendapatkan pujian dan
perhatian dari orang lain. Yang ada malah nantinya, pahala kebaikan kita
sia-sia dikarenakan niat yang salah dari awal.
Orang-orang yang sudah menyadari dirinya sebagai “kehidupan” lalu bergerak menolong sesama makhluk, mau berbagi, menyantuni, dan memberi kepada sesama itulah manusia yang bisa mencapai tingkat paripurna. Pandangan Zen tentang Boddhisatva.
Nah makanya, kalau ingin berbagi dengan cara memberi dan menyantuni tak perlu berharap diketahui orang lain atau ingin dipuji. Pun kalau Allah SWT mau, maka ia yang akan menunjukkan kebaikkan kita itu sendiri kepada orang lain tanpa harus kita umbar. Sekarang mah yang penting yakin aja pokoknya berbagi tidak mengurangi, itu juga yang sedang aku lakukan.
4.Berbagi Lah Tanpa Memandang Latar Belakang Orang
Buku Bahagia Bersama |
Pesan berikutnya yang aku dapatkan dari buku Bahagia Bersama ini selanjutnya adalah terkait berbagi yang mana kita harus melakukannya tanpa pandang bulu. Seperti halnya yang dilakukan seorang ibu kepada seorang anak desa yakni Kang Maman sendiri yang pada saat itu ceritanya ingin berbuka puasa lalu tak sengaja melintas di sebuah rumah dan melihat pohon jambu. Kang Maman berniat untuk memetik satu buah jambu di pekarangan rumahnya. Melihat ada yang mengambil buah pohon miliknya bukannya sih ibu ini marah atau melaporkan kepada warga, justru malah diluar dugaan, sang ibu ini malah memberikan makan kang Maman yang berniat memetik buah jambu miliknya.
Dengan kebaikannya dan
rasa belas kasihnya ia mengizinkan masuk Kang Maman ke dalam rumahnya dan
memberikan makan. Setelah itu ibu ini juga memberikan uang kepada kang Maman. Sungguh
mulia sekali hati ibu tersebut. sekarang pertanyaannya, apakah kita sudah
menjadi seperti ibu itu? Jawabannya kembali ke diri masing-masing.
Bayangkan kalau kita
berada di posisi sang ibu, pasti kita akan merasakan marah sekali bukan. Nah,
inilah sifat yang harus kita ubah dan mulai sekarang untuk membiasakan berbuat
baiklah dengan cara berbagi, memberi, ataupun menyantuni kepada orang lain
tanpa memandang ia siapa. Seberapa baik atau buruknya ia, maka tetap dia adalah
saudara kita sesama manusia.
Buku Bahagia Bersama mengajarkan
diriku banyak hal terutama untuk berbagi kebahagiaan terhadap orang lain dengan
cara berbagi, memberi, dan menyantuni. Buku ini layak sekali dibaca oleh semua
kalangan, baik remaja maupun dewasa dapat menikmati isi dari buku ini. Aku pun
sangat menyukai Buku Bahagia Bersama ini, terima kasih kepada Kang Maman
sebagai penulis karena dengan adanya buku ini aku berharap semoga semakin
banyak orang yang hatinya tergerak untuk berbagi, memberi, dan menyantuni.
Dalam buku ini juga banyak
sekali turut andil JNE sebagai Connecting Happiness penghubung
kebahagiaan yang sangat memprioritaskan nilai kebaikan berbagi dengan cara memberi
dan menyantuni. Mengingat JNE, aku mau kasih tau nih kalau sebentar lagi JNE
ulang tahun yang tepatnya jatuh pada tanggal 26 November 2021, dan buku inilah sebagai penanda untuk menyambut hari
ulang tahun JNE nanti.
Perusahaan JNE sudah 30
tahun melayani kebutuhan pengiriman logistic di Indonesia dengan tetap menjadi
penghubung kebahagiaan antara pengirim paket, pengantar paket, dan penerima
paket agar sama-sama bahagia. Khususnya JNE yang selalu berbagi kebaikan kepada
masyarakat dengan melakukan kerja sama dengan komunitas untuk terus berbagi,
memberi, dan menyantuni.
Berbagi bagi JNE bukan
lagi tradisi yang harus dipertahankan, lebih dari itu harus ditingkatkan. Tiap tahunnya
JNE selalu menyalurkan zakat fitrah untuk disalurkan kepada anak yatim dan
dhuafa, lalu membagikan hewan kurban dan masih banyak lagi kebaikan lainnya.
JNE ini lah perusahaan yang seimbang secara bisnis, kemanusiaan, dan spiritual.
Bersyukur banget aku bisa
membaca buku Bahagia Bersama, sehingga aku jadi lebih tau arti makna berbagi,
memberi, dan menyantuni kepada sesama. Buat yang penasaran mau baca bukunya
juga, kalian bisa banget nih dapetin bukunya di Gramedia yaa. Jangan lupa
dibeli okee hehehe…
Yaudah segini dulu ulasan kali ini, SEOmoga dapat bermanfaat.