Konten Gaptek – Sebagai makhluk sosial sudah seharusnya kita untuk
saling menjaga dan menghormati dengan manusia lainnya, kita tidak boleh
memandang seseorang hanya dari ras, suku, agama, jabatan, atau keturunannya
saja. Semua manusia berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama tanpa adanya
perbedaan. Mengapa demikian, sebab dalam hal ini masih banyaknya stigma negatif
dan diskriminasi terhadap OYPMK (orang yang pernah menderita kusta).
OYPMK sendiri merupakan
orang yang pernah menderita penyakit kusta dan biasanya ketika sembuh juga kerap
kali disebut dengan disabilitas. Mereka selalu dipandang sebelah mata oleh
segelintir masyarakat lantaran dianggap tidak mampu beraktivitas layaknya
manusia normal. Padahal kalau kita mau menelusuri lebih jauh, banyak kok kaum disabilitas dan OYPMK yang
malah kerjanya tidak kalah professional dan rajin dengan manusia normal pada
umumnya.
Meskipun OYPMK pernah
mengidap kusta, akan tetapi yang perlu digaris bawahi ialah kusta bukanlah
suatu penyakit yang mematikan dan bisa disembuhkan, dan orang yang telah sembuh
dan pernah menyandang penyakit kusta pun tidak bisa menularkan penyakit
kustanya.
Mengantar Mimpi OYPMK dan Disabilitas
Mengantar Mimpi OYPMK dan Disabilitas |
Beberapa hari yang lalu tepatnya pada hari Rabu, 28 Desember 2022 aku baru saja mengikuti acara live streaming via channel youtube Ruang Publik KBR yang diselenggarakan dan bekerja sama oleh NLR Indonesia. Dipandu oleh host Pak Rizal Wijaya tema acara yang diangkat pada saat itu ialah “Praktek Baik Ketenagakerjaan Inklusif: Mengantar Mimpi OYPMK dan Disabilitas”.
KBR |
NLR Indonesia |
Dalam acara tersebut juga
turut menghadirkan tokoh penting sebagai narasumber seperti Pak Abdul Mujid selaku Ketua FKDC (Forum Komunikasi
Disabilitas Cirebon), Pak Antony Ginting selaku Recruitment & Selection
Manager HO Alfamart.
Menyambung soal OYPMK dan Disabilitas, menurut pak Abdul Mujid memang masih banyaknya stigma buruk
terhadap OYPMK oleh karenanya ini perlu kita luruskan kepada masyarakat, agar
stigma buruk dan diskriminasi tersebut bisa menurun, bersyukur kalo sampai
hilang. Terlebih Pak Abdul sendiri merupakan penyandang disabilitas yang
membuat ia bisa merasakan bagaimana rasanya ketika mendapatkan perlakuan
diskriminasi di lingkungan masyarakat.
Pak Abdul Mujib |
Maka dari itu Pak Abdul
mendapatkan ide untuk membentuk FKDC sebagai forum dan wadah bagi para
disabilitas maupun OYPMK untuk bisa saling sharing, berbagi, memperdalam skill,
serta bisa mendapatkan support satu sama lainnya. Adapun forum yang ia dirikan sejak
April 2007 ini hingga sekarang telah mempunyai sebanyak 285 anggota yang
terdiri dari 235 disabilitas dan 50 OYPMK.
Harapannya tentu saja
dengan adanya FKDC ini dapat merubah pola pikir masyarakat terhadap disabilitas
dan OYPMK sehingga terbentuknya rasa memanusiakan manusia dan kesetaraan bagi seluruh
manusia khususnya OYPMK serta disabilitas. Sesuai dengan visi dari FKDC sendiri
yakni agar terciptanya non diskriminasi, pemenuhan akses, dan kemandirian pada
OYPMK serta disabilitas. Di forum tersebut juga mereka bisa mendapatkan
pemenuhan akses, bimbingan, dan pembekalan dalam hal mendapatkan pekerjaan
seperti beberapa yang telah bekerja di Perusahaan Alfamart.
Alfamart menjadi
perusahaan yang aware kepada penyandang disabilitas dan OYPMK, kurang lebih
sebanyak 20 anggota FKDC kini berhasil bekerja di Alfamart dan 2 anggota
lainnya ada yang telah menjadi guru PNS. Hal ini membuktikan bahwa mereka pun
bisa bekerja layaknya orang normal meskipun dengan segala keterbatasannya. FKDC
pun selalu memberikan semangat kepada OYPMK dan Disabilitas agar mereka bisa
beradaptasi dan diperlakukan sama dengan lingkungan tempat bekerja.
Tentunya dalam hal bekerja
akan ada saja orang di lingkungan bekerja yang belum menerima kehadiran OYPMK
dan Disabilitas sebagai rekan kerja, bahkan terkadang dari sisi customer atau
pembeli pun merasa kurang nyaman apabila dilayani dengan mereka. Makanya FKDC
selalu menguatkan mental dan kepercayaan diri mereka para disabilitas dan OYPMK
agar tetap semangat dan jangan pernah mendengarkan perkataan manusia yang
mengucilkannya.
Kita yang hingga saat ini
masih diberikan kesehatan normal, harus bisa juga untuk memberikan support kepada
OYPMK dan disabilitas agar mereka semangat dalam menjalankan aktivitas
pekerjaannya, bukannya malah mendiskriminasi, itu perbuatan yang salah. Ya walaupun
nanti di lingkungan pekerjaan hasil yang mereka lakukan belum begitu maksimal,
kita harus memaklumi sebab butuhnya kompetensi dan adaptasi itu tidak sebentar
dan yang terpenting tetaplah semangati mereka.
Pak Antony Ginting |
Hal ini pula yang
dirasakan oleh Alfamart sebagai perusahaan yang namanya tentu sudah dikenal
oleh seluruh masyarakat Indonesia, menurut Pak Antony Ginting dalam live
streaming kemarin, beliau mengatakan masih terdapat tantangan dalam memilih
pekerja normal dengan pekerja bagi disabilitas/OYPMK dan juga cara
menghubungkan mereka dengan perusahaan.
Alfamart pun memberikan
kesempatan bagi komunitas atau forum yang memang fokus memberdayakan
disabilitas dan OYPMK serta bisa diajak bekerja sama, sehingga nantinya mereka
akan diberikan kesempatan untuk bekerja di Alfamart dan ditempatkan pada bagian serta lokasi yang
sekiranya cocok dengan jobdesk dan kemampuan mereka.
Sesuai dengan peraturan
yang telah dikeluarkan oleh pemerintah di undang-undang no 8 tahun 2016 bahwa
perusahaan harus memberikan kesempatan bekerja bagi disabilitas sebanyak 1
persen dari jumlah karyawan. Sebagai perusahaan inklusi alfamart meyakini
mereka para OYPMK dan disabilitas tanpa adanya diskriminasi.
Adapun untuk masalah
seleksi pekerja disabilitas dan non disabilitas, menurut Pak Antony bahwa
Alfamart tidak memberikan perbedaan tahapan seleksi test untuk bisa bekerja di
perusahaan Alfamart. Yang membedakan hanya kurang lebih bagi disabilitas akan
disediakan alat bantu tambahan agar mempermudah mereka dalam berkomunikasi
misalnya. Selanjutnya juga salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh
OYPMK/penyandang disabilitas adalah mobilitas mandiri, serta memiliki skill
yang mumpuni dibarengi dengan komunikasi yang baik.
Intinya dimanapun kita
berada jangan pernah mendiskriminasi dan menganggap seseorang remeh hanya dari
luarnya saja, karena kita tidak akan pernah tau kemampuan apa yang mereka
miliki, tetap yakin dan berikan semangat kepada OYPMK maupun Disabilitas bahwa
mereka pun berhak mendapatkan perlakuan dan hak yang sama.