Anak Muda Jaga Bumi |
Konten Gaptek – Menjaga bumi merupakan bagian tugas dari setiap
manusia, karena bumi merupakan tempat tinggal yang harus dijaga kelestariannya.
Dalam hal ini, peranan anak muda sangat besar dan berpengaruh dalam menjaga
kelestarian bumi kedepan, sebab anak muda ini lah yang nantinya akan menjadi
penerus bangsa dan menentukan bagaimana nasib bumi kedepannya.
Kesadaran masing-masing
individu untuk menjaga bumi harus semakin ditingkatkan, terlebih di saat ini
cuaca yang sedang kurang baik lantaran kemarau yang berkepanjangan. Ketika masalah
kekeringan dan krisis air bersih melanda, akhirnya banyak masyarakat yang baru
mulai menyadari betapa pentingnya kita menjaga bumi agar tetap sehat untuk
dihuni.
Upaya yang bisa dilakukan
seperti dengan menjaga keanekaragaman hayati & ekosistem makhluk hidup dan
lingkungan. Misalnya melindungi satwa liar, hutan hujan, terumbu karang,
restorasi, konservasi itu semua penting diperhatikan agar bumi tetap terjaga
kesehatannya. Tanggung jawab kita sebagai manusia yang menempati bumi sebagai
tempat tinggal, merupakan aspek penting dari menjaga bumi kita tercinta.
Indonesia sendiri memiliki
populasi penduduk yang sangat besar dan tersebar luas, namun sayangnya masih
banyak aktivitas manusia yang dapat merusak bumi akibat sifat tamak dan boros,
yang mana aktivitas tersebut telah menyebabkan pemanasan global seperti yang
terjadi saat ini, polusi, perubahan iklim, dan masalah-masalah lainnya.
Dibutuhkan hubungan yang
baik antara manusia dengan lingkungan, sebab keduanya ini tidak dapat
dipisahkan. Dimana manusia memanfaatkan alam untuk bertahan hidup dengan
mencari makan dan tempat berlindung, oleh karenanya penting bagi kita untuk
memastikan aktivitas dan pola hidup kita tidak merusak lingkungan. Ini semua
tentunya agar kita tetap dapat tinggal dengan nyaman dan aman. Makanya yuk jaga
kelestarian lingkungan hidup.
Memang pada dasarnya
menjaga lingkungan agar tetap asri dan terawat merupakan tugas semua manusia,
jika tidak dijadikan kebiasaan, kerusakan lingkungan akan terjadi di kemudian
hari. Maka dari itu disini generasi muda punya pengaruh besar dalam kelestarian
lingkungan. Kelompok anak muda inilah yang akan mewarisi planet bumi di masa
depan, jadi tugas orang tua selalu rangkul anak-anak kita dalam menjaga
lingkungan dan bumi.
Kontribusi dari generasi
muda sangat diperlukan secara aktif dalam mewarisikan kondisi bumi yang lebih
baik kepada generasi berikutnya. Kebetulan aku baru saja mendapatkan insight
terkait hal ini, dimana kemarin pada Jumat, 20 Oktober 2023 aku baru saja
mengikuti online gathering bersama Eco Blogger Squad yang membahas tema “Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia”.
Dalam sesi gathering ini
menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten diantaranya:
- - Mba
Amalya Reza selaku Manajer Bioenergi atTrend Asia.
- - Mba
Jaqualine Wijaya selaku CEO and Co-Founder at Food Sustainesia.
- - Mba
Cerli Febri Ramadani selaku Ketua Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS).
Berikut beberapa hasil pembicaraan narasumber yang aku dapatkan, langsung aja yuk kita bahas.
Bagaimana Peran Generasi Muda Menjaga Bumi
Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia |
Generasi muda ini umumnya pemikirannya
lebih terbuka, kreatif, dan inovatif. Mereka bisa memanfaaatkan teknologi
hijau, mengeksplorasi energi terbarukan, serta membuat metode baru dalam
pengelolaan limbah. Jumlah anak muda yang tidak sedikit, apabila semuanya
saling bersinergi dan gotong royong untuk menjaga bumi, pasti akan terjadi
perubahan yang luar biasa terhadap bumi yang kita jadikan tempat tinggal ini.
Pemuda bisa berpartisipasi
dalam mengurangi kerusakan dengan menekan emisi gas rumah kaca, mengurangi
konsumsi berlebihan dan eksploitasi sumber daya alam, mengurangi sampah dengan
cara mendaur ulang, melakukan penanaman pohon dengan masif, dan mendukung
transisi energi bersih.
Aksi dari para pemuda
Indonesia ini tentunya akan berpotensi melindungi keragaman hayati dan hewani
yang berada di lingkungan sekitar mereka dalam jangka waktu yang cukup lama.
Nah dalam hal ini ada Mba Amalya yang kemarin membahas soal penggunaan bioenergi
sebagai transisi energi dari fosil ke energi terbarukan.
transisi energi dari fosil ke energi terbarukan. |
Transisi energi ini sangat
diperlukan untuk menjaga ketersediaan energi di masa mendatang. Sebenarnya sampai
saat ini kondisi sumber energi dalam negeri masih bisa dikatakan melimpah,
khususnya di sektor batu bara dan gas bumi. Namun adanya perubahan konsumsi
tanpa eksplorasi, menjadikan Indonesia semakin dekat dengan krisis energi.
Saat ini Indonesia memiliki
kapasitas sumber daya energi yang besar berasal dari batu bara dan gas bumi. Akan
tetapi tetap diperlukan untuk memaksimalkan penerapan energi terbarukan, yang
tak hanya menggantikan sumber energi fosil, lebih dari itu juga sebagai langkah
dalam upaya penurunan emisi karbon. Pemanfaatan bioenergi menjadi salah satu
program andalan utama pemerintah untuk mengejar dan merealisasikan transisi
energi di berbagai sektor.
Nah salah satu aktor
penting pengembangan bioenergi tersebut ya jelas anak muda, yang dapat berperan
sebagai agen perubahan yang aktif, adaptif, kompetitif, kreatif, dan juga
menguasasi teknologi digitalisasi. Potensi bioenergi yang begitu melimpah
membuka peluang lebih luas bagi generasi muda untuk berkontribusi langsung
dalam upaya pengembangan bioenergi dan energi bersih.
Jika energi fosil sudah tak lagi tersedia, bagaimana nasib keberlanjutan energi di bumi?
Memang saat ini kita
merasa kalau menggunakan energi fosil masih sah saja. Buat apa kita mengganti
ke energi terbarukan, buktinya sampai sekarang manusia masih hidup aman-aman
saja kan. Tapi apakah kita pernah memikirkan kalau energi fosil yang menjadi
bahan bakar semua teknologi yang kita gunakan untuk mempermudah hidup dilarang
penggunaannya lantaran dapat memperparah iklim bumi?
Maka dari itu bioenergi sebagai
transisi energi dari fosil ke energi terbarukan diperlukan, adapun bioenergi
sendiri bisa didapatkan dari sumber biologis, seperti halnya biomassa yang
merupakan bahan organik yang menyimpan energi cahaya matahari dalam bentuk
kimia. Biomassa sebagai bahan bakar umumnya seperti kayu, limbah industri
jerami, dan hasil pertanian apapun yang dapat diolah menjadi bahan bakar.
Namun sayangnya penggunaan
kayu sebagai PLTU CO-FIRING biomassa perlu diteliti lebih dalam lagi, pasalnya
dampak dari hal tersebut bisa mengancam bumi, opsi yang bisa digunakan mungkin
seperti energi terbarukan lainnya yakni angin, air, ombak laut, surya, dsb.
Materi selanjutnya
dibawakan oleh Mba Jaqualine yang membahas soal sistem pangan berkelanjutan di
Indonesia. Pangan berkelanjutan ini juga bisa menjaga kelestarian lingkungan
bumi lohh.
sistem pangan berkelanjutan di Indonesia |
Misalnya dengan memakan
secukupnya saat dirumah, dan juga perlunya kita mengetahui asal-muasal sajian
pangan yang kita konsumsi sehari-hari dan jangan sampai menyisakannya hingga
terbuang sia-sia. Hal ini selaras dengan sistem pangan berkelanjutan, yakni
melihat sumber pangan, kandungan gizi, serta limbah makanan. Mba Jaqualine juga
bilang kalau produksi pangan lokal jauh lebih dianjurkan, ketimbang bahan
makanan impor. Kita juga bisa dengan menanam sayur sendiri di halaman rumah,
yang mana kandungan gizi dan nutrisinya lebih jelas.
Satu hal lagi ialah, dalam
sistem pangan berkelanjutan di Indonesia terkait sampah/sisa-sisa makanan. Selalu
usahakan untuk menghabiskan makanan yang kita konsumsi tanpa meninggalkan sisa
entah itu makanannya maupun kemasannya. Upaya itu yang harus kita lakukan untuk
mendukung sistem pangan berkelanjutan.
Sistem pangan menjadi
ancaman terbesar terhadap alam saat ini, yang mana sistem ini menggunakan
sebagian besar sumber daya alam yaitu 69% air dan 34% daratan yang kita miliki.
Permasalahannya ialah manusia membutuhkan makanan, namun cara kita memproduksi
dan mengonsumsi pangan telah membebani bumi melebihi kapasitasnya.
Terakhir ada Mba Cerli
yang membahas tentang komunitas yang ia bangun yakni SKELAS (Sentra Kreatif
Lestari Siak) yang bisa menjadi wadah khususnya bagi pemuda Indonesia untuk
mengembangkan produk lokal sehingga mewujudkan kelestarian alam, budaya, dan
menjaga bumi tercinta.
SKELAS merupakan sentra
kreatif yang digerakkan oleh orang muda melalui kerjasama multipihak untuk
mengembangkan inovasi produk lokal sehingga mewujudkan kelestarian alam dan
budaya serta kesejahteraan bersama. Fungsi dari SKELAS sendiri yaitu sebagai
promosi dan komunikasi membangun narasi pusaka lestari, melakukan inkubasi,
akselerasi, agregator, dan menjadi pusat data dan informasi.
SKELAS (Sentra Kreatif Lestari Siak) |
Tak hanya itu, SKELAS juga
memberikan wadah bagi pemuda untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi
mereka secara kreatif, dan mendukung visi Siak hijau dengan mengutamakan
keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Pokoknya SKELAS ini telah
membuktikan bahwa kaum muda pun bisa berkarya untuk meningkatkan nilai dari
sisi ekonomi, sosial, hingga lingkungan yang berkelanjutan dan memaksimalkan
potensi yang ada untuk menjaga lingkungan bumi.
Yuk generasi muda jangan
sampai kita merasa acuh terhadap kondisi bumi, lakukan dari tindakan kecil yang
dapat menjaga kelestarian bumi tercinta ini seperti: tidak membuang sampah
sembarangan yang dapat menyebabkan banjir, tidak membakar sampah karena dapat
melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon, menghemat energi seperti
mematikan lampu di siang hari saat sedang tidak digunakan, biasakan berjalan
kaki atau bersepeda jika pergi ke tempat yang relatif dekat agar emisi kendaraan
tidak mencemari udara, menanam pohon sebagai area resapan air untuk mencegah
terjadinya banjir jika terjadi hujan deras, dan yang terakhir dengan mengurangi
sampah dari aktivitas sehari-hari khususnya sampah plastik.
Semoga generasi muda dan semua kalangan semakin sadar untuk mulai menjaga bumi dari sekarang. Sekian ulasan kali ini, SEOmoga dapat bermanfaat.!!! #EcoBloggerSquad